Selasa, 01 Oktober 2019

Bahagiaku

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Berawal dari ingatan yang tiba-tiba melintas tentang blog ini. Iseng baca sekilas dari awal tulisan, aku ingin tersenyum, lalu tertawa terbahak-bahak. Hahaha... 😂

Ya.. tulisanku membuatku geli sendiri, tapi tak ingin ku buang. Itu kenanganku. Itu ceritaku. Aku suka. Tapi aku geli. Ah entahlah..

Jadi mungkin rata-rata postingan ku menceritakan tentang 1 nama, iya. Dia yang kini telah resmi menjadi Imamku sejak 2 tahun lalu, seperti mimpi rasanya. Dia yang sering kusebut namanya dalam ceritaku disini, yang ku fikir takkan pernah kembali, namun akhirnya dia kembali dengan cintanya yang semoga tidak akan pernah berubah. Orang yang selalu sabar menghadapiku. Tapi kini dia harus menambah stok sabarnya untuk dua perempuan nya, aku, dan gadis kecil kami 🥰
Ya, kami sudah memiliki seorang gadis kecil yang amat sangat kami cintai, panggil saja dia Ava. Gadis kecil kami yang lucu, ceria dan selalu menggemaskan. Masyaa Allah 
Sungguh, tidak ada yang bisa melawan takdir Allah. Imamku dan gadisku, mereka lah kebahagiaan ku. Semangatku, dan juga rumahku, tempat aku kembali ❤️
Semoga Allah selalu menjaga dan melindungi keluarga kecil kami, dan mempertemukan kembali kami di surga-Nya. Aamiin.. Yaa Rabbal Alamin..

Rabu, 25 Januari 2017

Terimakasih Karena Telah Kembali

      Setelah hampir 2 tahun blog ini dibiarkan tak tersentuh, akhirnya, hari ini, aku putuskan untuk kembali menyentuhnya (hahaha)

      Blog ini sempat aku diamkan untuk waktu yang cukup lama karena sebuah alasan yang sudah tak perlu dan tak penting lagi aku jelaskan, dan kini, aku kembali pun karena sebuah alasan. Oh tentu, alasannya berbeda, kali ini kamu adalah alasanku kembali, karena kamu juga telah kembali.


      Kamu, yang sudah hampir 5 tahun kukenal, kamu yang tak pernah hilang sedikitpun dari ingatanku, kamu yang nama dan kenangannya masih kusimpan rapi di dalam hati. Aku pun heran, mengapa aku tak bisa menghilangkan kamu sedikitpun dari ingatanku? Apa yang membuatmu begitu istimewa sehingga dia pun tak mampu menghapus namamu dihatiku? Sempat aku mencoba menggantinya dengan nama yang lain. Dia, yang keluarganya sempat mengunjungi keluargaku di kampung halamanku, dia yang ibunya sempat menyematkan ikatan di jariku, namun, sang Maha Kuasa berkehendak lain. Sungguh, jodoh kita hanya Dia yang maha tahu. Kegagalanku saat itu tak membuatku menyesal mengenal dia dan keluarganya, aku senang bisa mengenal mereka. Keluarganya baik, diapun baik sebenarnya ((((sebenarnya)))) Yaa aku juga mendapatkan banyak pelajaran berharga dari kegagalanku itu.


      Berawal dari tatap (mimpi)... Indah senyummu memikat... Memikat hatiku yang hampa lara...

Bukan... itu bukan curahan hati, itu lagu Yura Yunita-Berawal Dari Tatap, kok hehe..
Berawal dari mimpi...
Entah apa yang aku fikirkan, tiba-tiba saja dia yang tak pernah kusapa hampir beberapa tahun kemarin, tiba-tiba muncul dalam mimpiku. Tidak hanya sekali, sudah beberapa kali terakhir dia muncul. Aku penasaran dengan mimpiku itu, kucoba menanyakan kepada temannya, namun temannya menyarankanku untuk menanyakan langsung kepadanya. Ah sebegitu penasarankah aku sampai harus kutanyakn mimpi yang sekedar bunga tidur itu kepadanya? Ternyata memang aku sangat penasaran, akhirnya kutanyakan isi dalam mimpiku itu kepadanya yang inti dari mimpiku itu adalah "Pasangan Hidup." Dari situlah kami kembali berkomunikasi lagi. Sampai pada obrolan yang sedikit membuatku bingung menjawabnya. Ya awalnya aku yang memulai menanyakan tentang pasangan itu kepadanya, dan dia pun sebaliknya. Tanpa kuduga, dia langsung meminta nomor ponsel ayahku. Awalnya kupikir dia hanya bercanda, dan ternyata benar. Setelah kuberikan nomor ponsel ayahku, tak berapa lama dia menelepon ayahku. Entah apa yang mereka bicarakan, aku tak tahu. Ayahku hanya menyebutkan poinnya, bahwa dia ingin menjalani hubungan yang serius denganku. Disitu aku merasa kagum dengannya. Sedikit tak percaya, dia orang pertama yang memintaku langsung kepada ayahku. Ya, dan ayahku pun menyerahkan semua keputusan kepadaku, karena aku yang akan menjalani nantinya.

      Hari demi hari berlalu, aku masih berkomunikasi baik dengannya. Hingga pada suatu hari saat aku sedang duduk dihadapannya, dia kembali menanyakan tentang keputusanku. Dia begitu mengharapkan jawaban dariku. Aku bingung. Kupikir lagi, ya memang dia masih belum bisa benar-benar tergantikan. Akhirnya, aku meyakinkan diriku sendiri untuk kembali menjalin sebuah komitmen dengannya. Berbeda dengan kami yang dulu, kami yang masih sama-sama duduk di bangku kuliah. Kini kami sudah sama-sama dewasa, bukan saatnya lagi main-main, bukan saatnya lagi mencari yang sempurna. Karena, semakin kita mencari orang yang sempurna, semakin kita akan kehilangan orang-orang yang terbaik.


     Kini, aku yakin. Dengannya, aku bisa menjadi diriku sendiri. Tak perlu aku berubah menjadi orang lain. Tak perlu aku menyiksa diriku sendiri setiap saat. Karena, hanya tawa dan kebahagiaan yang dia berikan kepadaku setiap hari. Ya, ini memang baru awal dari kisah kami. Kami belum merasakan yang namanya kehidupan yang sesungguhnya, tapi dengan dia, aku merasa kehidupan kami akan asik nantinya. Bukan berarti tidak akan ada masalah atau apapun, karena kami masih manusia yang pastinya bisa melakukan kesalahan. Tapi paling tidak, dia bisa memperkecil kemungkinan masalah itu datang. Kedewasaan dan kesabarannya yang membuatku semakin yakin padanya. Darinya, akupun banyak belajar kesabaran.


      Dahulu, saat aku masih sangat menginginkannya kembali, bahkan sampai bertahun-tahun aku menunggu, tak sedikit teman-temanku yang hampir bosan menasihatiku untuk mencari penggantimu. Sudah kucoba beberapa kali, namun hasilnya? Aku melukai mereka dengan alasan, aku tak bisa melupakanmu. Oh, maafkan aku. Maafkan atas segala kesalahanku.

Mungkin hampir setiap saat aku berdoa kepada Allah, agar Dia mengembalikanmu kepadaku. Kupikir, usahaku hanya akan sia-sia saja. Hingga aku tersadar, ternyata, doaku Dia jawab saat ini. Kamu kembali pada saat dan waktu yang tak pernah aku duga. Terimakasih Yaa Allah. Engkau telah menjawab doaku. Terimakasih karena sudah mengembalikan dia kepadaku.

     Untukmu, yang telah hadir kembali di dalam hidupku, terima kasih. Terima kasih karena telah kembali. Jangan pergi untuk yang kedua kalinya.

Rabu, 02 Desember 2015

Aku... Rasaku...

     Entah, apa yang terjadi. Rasa itu tiba-tiba pudar, bahkan hampir menghilang. Mungkin aku lelah, aku bosan, aku jenuh. Mengapa? Kamu mau tau apa sebabnya? Aku lelah di kecewakan, aku lelah menangis. Aku bosan dicurigai, aku bosan berdebat hanya karna hal sepele. Aku bosan kita saling menyakiti. Aku jenuh karna kita begini-begini saja.
Maafkan kalau aku lelah memahamimu. Mungkin aku benar-benar berada di titik jenuhku saat ini. Titik dimana aku benar-benar ingin melepaskan semuanya. Aku ingin benar-benar menikmati hidupku seperti yang dulu. Tak jauhlah, seperti saat awal kita bersama, perdebatan hanya sesekali, tak terjadi setiap saat seperti akhir-akhir ini.


     Mungkin memang semakin serius kita menjalani hubungan ini, akan semakin berat godaan dan cobaannya. Tapi kini, kau juga semakin menjadi-jadi. Emosimu, egoismu, cemburumu. Aku tau, itu semua kau lakukan, karna kau tak mau kehilanganku, tapi apa harus dengan cara menekanku? Aku hampir tak bisa bernafas kalau begini caramu. Mungkin aku terlalu terburu-buru menerima ikatan darimu, sedangkan aku belum sepenuhnya mengenalmu, awalnya aku pikir aku bisa mengerti nantinya. Tapi nyatanya? Hmmm...


     Hari demi hari aku mencoba mengenalimu lebih dalam lagi, yang aku dapati malah semakin menyiksaku sendiri. Mungkin aku terlalu berlebihan, tapi, inilah yang aku rasakan saat ini. Kata maaf tak henti-hentinya kau ucap. Tak henti-hentinya pula aku memaafkan. Tapi akhir-akhir ini, maafku tak semudah dulu. Terasa berat dan menyesakkan dada saat aku bilang, "ya, aku memaafkanmu." Mungkin di mulutku, aku memafkanmu, tapi hatiku.... beraaaatttt sekaliiiii, itu yang aku rasakan sekarang. Kini, perdebatan terjadi hampir disetiap hari, jam, menit, bahkan detik. Yaa Allah... Ini hubungan atau rapat paripurna? Tiada hari tanpa perdebatan


     Ada yang mengatakan "Men is in the left, because women is always right." Ah menurutku itu tidak, aku tidak merasakan itu saat aku bersamamu. Yang aku tau saat ini, justru sebaliknya. You are my Mr. Right, because I always be wrong. Iya seperti lagu, "Selalu salah." Hmmm.... Mungkin ini semua terjadi karena umur kita yang sama. Mungkin aku membutuhkan lelaki yang lebih dewasa dariku. Aku ingin di bimbing, bukan aku yang membimbing.




Jumat, 27 Juni 2014

Oklisia's Blog Dapat Award

Annyeonghaseyo, Konnichiwa, Good Afternoon, Guten Tag, Selamat Siang.
Berhubung pembaca saya mungkin dari belahan dunia manapun, jadi, yaaa begitu #apasih
Yak, jadi ceritanya beberapa minggu yang lalu, ada notif twitter yang memberitahukan bahwa blog saya mendapatkan award yang disebut The Liebster Award, katanya ini adalah cara untuk mempererat hubungan silatuhrami sesama blogger, sebenernya sih saya nggak paham, tapi ya saya paham-pahamin sajalah.
Jadi saya dapet award tersebut dari si ucinnn , nah berhubung lagi sibuk banget pas itu, saya putuskan untuk menunda menulis di blog. Selang beberapa hari kemudian, ada mention yang sama tentang award itu dari bang juple (katanya) , waduh PeeR nambah nih. Sampe situ, masih belum sempet juga buat ngeblog. And you know whaaaaat? Ada 1 mention lagi dari si bella , isinya? Tentang award itu juga! Horeeeeee saya dapat 3 award *sembur* dan itu artinya, saya harus menjawab 11 pertanyaan dari masing-masing pemberi award tersebut *nangis di pundak pac....* *lupa kalo jomlo* .

Tapi, saya ucapkan terimakasih banyak buat kalian ucinnn , bang juple dan bella . Yang telah sudi memberikan ujian penghargaan ini kepada saya *cipok atu-atu* .

Laluuuu, apa yang harus kita lakukan setelah mendapatkan award ini? Apa hayooo?
Ini yang harus dilakukan :
  • Buat postingan tentang The Liebster Award di blog kita 
  • Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih serta link back kepada orang yang memberi award ke kita 
  • Ceritakan 11 hal tentang diri kita 
  • Jawab 11 pertanyaan yang diberikan sang pemberi award ke kita 
  • Pilih 11 blogger untuk diberikan 11 pertanyaan 
 Poin pertama sedang sayan lakukan, poin kedua sudah, mari ke poin ke tiga, ceritakan 11 hal tentang diri kita. Harus nih? Oke fineeeee~
  1. Saya itu SUMO (Susah Move On) mungkin ini sudah menjadi rahasia umum, iya, saya ini kalo udah sayang sama orang pati susah buat ngelupainnya.
  2. Saya adalah seorang mahasis(w)a semester akhir yang sedang mumet menggarap skripsweet.
  3. Hobi ngemil, apalagi kalo ngemilikin kamu.
  4. Galak banget (kata temen-temen) apalagi kalo lagi PMS.
  5. Lahir di Lampung, keturunan Jawa, dan tinggal di Bekasi, gile yekan? haha
  6. Paling seneng kalo ketemu orang baru, temen baru, apalagi pacar baru, ups..
  7. Kalo pengen sesuatu, harus di turuti hari itu juga, entah gimanapun caranya, kalo ga keturutan, langsung mumet.
  8. Seneng banget perjalanan jauh, apalagi kalo naik motor, sensasinya itu loh brooooh.
  9. Punya banyak teman.
  10. Suka dandan, tapi kalo lagi ga mood, males banget!
  11. Ga suka ribet, ga suka di recokin, ga suka di judesin.
Itulah 11 hal tentang saya, ga menarik kan? Ah sudahlaaaah, lupakan saja, terutama poin nomor 9.
yak, waktunya jawab pertanyaan dari ketiga dedek-dedek unyu itu.
Pertama, pertanyaan dari ucinnn :
  1. Kebiasaan buruk apa yang nggak bisa kamu hentikan sampai sekarang? Lupa sama apa yang mau di lakuin, padahal itu baru dipikirin bebrapa menit yang lalu.
  2. Pernah nggak ngerasa nyesel kenal sama orang? Kok bisa nyesel? Ngga pernah sih, menurut saya, ga ada yang perlu di sesali dari sebuah perkenalan, karena, mereka mengajari kita tentang baik buruknya kehidupan, tsaaaah~
  3. Paling anti sama kata apa? Satu kata aja cukup. Kenapa anti sama kata itu? paling anti sama kata PUTUS! Ah sumpah, kalo udah di ucapin, nyeselnya ga abis-abis brooo!
  4. Pernah nggak ngerasa dicintai banget sama orang? Kenapa bisa ngerasa gitu? Belum ada yang bisa menandingi cinta orangtua saya.
  5. Suka koleksi barang apa? Paling suka koleksi bon, entah yang dari supermarket, ataupun dari ATM hahaha, keren kan?
  6. Pernah punya keinginan buat terlahir kembali dengan gender berbeda nggak? Kenapa? Ah, saya malah bersyukur di lahirkan sebagai wanita, kalau saya terlahir kembali, kasian emak saya :(
  7. Punya kisah yang bisa bikin kamu nangis kalau ngingatnya nggak? Bisa diceritain? Saya itu cengeng, jadi, apapun kisah yang menyedihkan pasti saya menangis, misalnya kalo inget sinetron semalem, yang emak tirinya jahat banget sama anaknya, gitu.
  8. Pernah ngerasa nggak dihargai sama seseorang nggak? Kenapa ngerasa nggak dihargai? Sering tuh, iya, misal nih, udah ngelakuin sesuatu yang udah susah payah kita lakuin buat dia, eeeh dia nya gak nganggep, itu sakitnya tuh disiniiiii *nunjuk hati*
  9. Ada nggak sih mantan yang bikin kamu keinget sama dia terus? Kok bisa inget terus? Nah, ini dia nih. Poin tentang saya yang nomor 1, Sumo. Saya ga bisa lupa sama mantan saya, sebut saja Rama. Mungkin dia satu-satunya mantan yang membuat saya tak bisa melihat yang lain. Kenapa? Ga tau yak, saya juga ga paham :(
  10. Kalau kamu punya kesempatan buat jadi presiden Indonesia, apa hal pertama yang bakal kamu lakuin? Apa yang saya lakuin, kalo saya jadi presiden? Menjalin kerjasama dengan Korea Selatan, untuk kemudian mendatangkan artis-artis Korea ke Indonesia. Horeeee~~~ Bukan deh bukan, yang pertama akan saya lakukan itu, memberantas habis para koruptor!
  11. Pernah LDR sampai bela-belain nyamperin pacar kamu nggak? LDR? Pernah, Lampung-Semarang . Jauh? engga kayanya, masih jauhan yang LDR Pekanbaru-Subang, yakan? eeeh haha
Menuju pertanyaan kedua dari bang juple :

1.   Apakah anda normal (menyukai lawan jenis)? Kalo iya, tunjukan bukti bahwa anda normal. NORMAL LAH..............................

2.   Sebutkan 3 sifat buruk dan baik kalian. 3 sifat buruk saya: Pikun, Judes, Galak. 3 sifat baik saya: Ramah, Penyayang, Cinta Keluarga.

3.   Tempat favorit kalian itu di mana? Kasih alasan kenapa itu jadi tempat favorit. Tempat favorit saya di dalam ruang yang terdapat kasur, bantal guling dan boneka kesayangan, karena, benda-benda tersebut paling mengerti saya, terutama saat saya mengantuk.

4.   Seandainya kalian ini superhero, kalian pengen punya kekuatan apa? Kasih alasan juga ya. Saya ga mau jadi superhero, mau nya punya superhero, namanya "MY MAN" dia adiknya Spider Man

5.   Punya pacar? Kalo punya, apa kebiasaan jelek doi? Kalo nggak punya, kebiasaan jelek mantan deh. Saya ga punya pacar!!!! Kebiasaan jelek mantan? Lupa!

6.   Rekor kalian ngejomblo berapa lama? Rekor Jomlo saya, kayanya sekarang ini deh, 8 bulan hahaha

7.   Alasan kalian putus sama mantan yang terakhir apa? Alasannya, dia itu galaaaaaak, saya ga suka di galakin qaqaaa~

8.   Pernah LDR-an? Kalo pernah dan masih sampai sekarang, apa resep biar awet? Kalo udah putus, apa manfaat LDR yang bisa kalian ambil? LDR manfaatnya ya melatih kesabaran sih kalo menurut saya.

9.   Pantai atau gunung atau mall? Kasih alasan kenapa milih itu. Belum pernah ke gunung, tapi pengen coba. Sejauh ini sih, pantai lebih menyenangkan dibanding mall.

10. Pernah datang ke acara pernikahan mantan? Kalo pernah, gimana rasanya? Muahahaha.. Pernikahan mantan? Belum pernah sih.
11. Satu kata untuk teman yang nusuk kita dari belakang? 1 kata untuk teman yang nusuk kita dari belakang "Besok-besok, kalo mau nusuk, dari depan, ya :)"

Lanjut ke pertanyaan ketiga dari bella :
  1. Punya impian yang belum tercapai saat ini? Apa itu? Membahagiakan orangtua, itu belum bisa saya lakukan sampai detik ini :(
  2. Pengen ketemu sama idola? Kalo iya, sama siapa? Mauuuuu banget! Sama artis-artis Korea, mau datengin mereka buat saya? ;;) Kalo idola dalam negeri ya tentu saja si kribo ini haha
  3. Pilih Jokowi/Prabowo? Berikan alasan. Kalo saya sih belum punya pilihan, tapi saya mau pilih yang bisa jadi imam untuk negaranya, tsaaah~~
  4. Sifat baik dan buruk sahabat kalian apa? Ah itu rahasia, ga baik di umbar-umbar ahhaha
  5. Lagu favorit kalian apa? Berikan alasan. Lagu favorit sepanjang abad "Peterpan-Semua tentang kita" itu tuh bikin nyesek kalo denger lagu itu :')
  6. Kalo dikasih hadiah jalan-jalan ke luar negeri, maunya ke mana? Kenapa? KORE!!! Aaaa!!! Kenapa mau ke Korea? Mau ketemu sama Oppa Yoo Seung Ho, Lee Seung Gi, Kim Soo Hyun :*
  7. Sebutkan 5 barang yang paling kalian sayang. Boneka, bantal, guling, hape, jepit rambut.
  8. Konsisten ngeblog ga sih? Iya atau tidak, berikan alasan ya. Pengennya sih iya, tapi waktunya ituloh, ga bisa sepenuhnya buat blog.
  9. Blogger yang jadi inspirator? Poconggg, Bena, Alit, Indra.
  10. Suka diem di rumah atau hangout bareng temen? Hangout bareng temen dong!
  11. Orang yang munafik atau ga bisa jaga rahasia? Berikan alasan. HMMM Kadang suka munafik sama perasaan sendiri sih
Udah nih segini doang? Ga ada yang mau nambahin award lagi buat saya? *Jangan lagi deh yaa, saya ga kuat :( *
Saatnya memberikan penghargaan untuk teman-teman yang beruntung, cekidooot!!
  1. Niki
  2. Nila
  3. Yoyo
  4. Kara
  5. Tamiiii
  6. Dedel
  7. Vauuu
  8. Yenni
  9. Ka desy
  10. Mutmut
  11. Hesti kuning 
 Dan, ini dia pertanyaan saya untuk kalian, para penerima The Liebster Award ini :
  1. Berapa banyak nasi yang anda habiskan tiap harinya?
  2. Apa yang sukai dan tidak anda sukai pada diri anda?
  3. Adakah tempat yang paling anda sukai, dan selalu ingin anda kunjungi setiap saat?
  4. Apakah anda puas dengan apa yang anda miliki saat ini?
  5. Hal bodoh apa yang pernah anda lakukan selama ini?
  6. Pernahkah anda mencitai seseorang, dan hanya memendamnya seorang diri?
  7. Adakah seseorang yang anda kagumi?
  8. Adakah barang yang anda sukai, yang selalu anda bawa kemanapun anda pergi?
  9. Apakah anda suka membaca? Buku apa yang paling sering anda baca?
  10.  Pernahkah anda berfikir untuk menikah muda?
  11. Mana yang lebih anda utamakan, sahabat atau pacar?
Nah, itu dia pertanyaan saya untuk kalian, para penerus Award ini, selamat menulis! :)


Selasa, 01 April 2014

Kejutan yang tidak mengejutkan

Bingung mau kasih judul apa postingan ini.

     Ya, sekarang itu tanggal 02 April. Ulang tahun si Rama. Sudah ku persiapkan segala sesuatu untuk memberikannya kejutan. Membuat stop motion, memesan kue ulang tahun. Hingga memaksa teman Rama, si Bogel untuk menemaniku kerumah Rama.
Sengaja saat pergantian tanggal dari 01 ke 02 semalam aku tidak mengucapkan selamat ulang tahun kepada Rama melalui bbm maupun telepon, karna aku ingin memberikannya kejutan pagi ini.
Tepat pukul 08.00 pagi, aku pergi ke toko kue untuk mengambil kue pesanan ku, yang sejak 5 hari lalu telah ku pesan untuk hari ini. Setelah kue kuambil, kucoba menghubungi si Bogel untuk bersiap menuju rumah Rama. Tiba-tiba saja Bogel memberitahuku jika Rama tidak ada dirumah, Bogel bilang kemungkinan Rama sudah pergi dari tadi pagi. Emosi saja aku mendengarnya. Tetapi, aku adalah orang yang cukup nekat, tetap saja kupaksa Bogel mengantarku kerumah Rama. Karna firasatku mengatakan, dia ada dirumahnya.

     08.30 aku berada tepat di depan rumah Bogel, dia keluar rumah lalu berkata "mau ngapain? Rama pergi, mau ngurus BPJS semalem dia bilang ke gue" ucap Bogel. "Ah bodo, pokoknya liat dulu kerumahnya sekarang, ayok!" paksaku. Akhirnya Bogel mengiyakan ajakanku. Tibalah kami dirumah Rama. Bogel masuk dan bertanya kepada Ibunya Rama, apakah Rama ada di rumah. Benar saja firasatku. Rama ada, dan sedang tertidur nyenyak. Langsung saja aku dan Bogel bergegas menuju kamarnya, kunyalakan lilin yang telah ku tancap di atas kue. Bogel masuk duluan ke kamarnya, sementara aku masih gemetaran di samping kamarnya. Kupaksakan langkah kaki ku memasuki kamarnya.
Dengan nada gugup dan hampir tak bisa berkata apapun, ku berikan kue yang ada di tanganku kepada Rama, dan menyuruhnya meniup lilin yang sudah hampir melelehkan coklat di lapisan kue ulang tahun nya.
"Ini tiup buruan" ucapku. "Ih, ngapain si bawain kue segala" ucap Rama. Akhirnya dia meniup lilin itu. Dengan muka yang selalu membuatku tak bisa berkata apapun saat di dekatnya. Muka itu, muka datar seperti tak terjadi apapun disitu. "SABAAAAARRRRR" ucapku dalam hati keras-keras.

     "Udah itu makan kue nya" ucap Rama. "Kan kue nya buat lo, masa gue yang makan" ucapku. "Ya lo juga makan lah, mau di suapin?" ucapnya lagi. Aku hanya terdiam, seperti biasa, saat di dekatnya, tak banyak kata yang bisa aku ucap. Seperti ada magnet yang mengunci mulutku. Bogel mengambilkan piring kecil untuk meletakkan potongan kue itu. "Nih makan kue nya" ucap Rama. "Lo juga makan lah, masa gue doang" ucapku. "Gue mah nanti makannya, pake nasi, nasi nya aja belum di masak sama nyokap gue" ucapnya sambil bercanda.
Keadaan sedikit mencair. Tapi tidak banyak, hanya sedikit. Ku keluarkan notebook ku dari dalam tas, ku perlihatkan video stop motion yang sudah kupersiapkan dan kubuat jauh-jauh hari. "Nih coba di liat" ucapku. "Wih, siapa nih yang buat?" ucap Rama. Kesal kujawab dalam hati "setan kali yang buat, tau-tau ada di notebook gue". Tiba-tiba Bogel berkata "ya dia lah buat sendiri, usaha buat lo". Dengar ucapan Bogel yang sedikit mengangkat namaku, aku merasa senang.
"Wah makasih-makasih" ucap Rama. Video itu susah payah aku buat khusus untuk hari ini, tapi apa yang dia lakukan? Hanya melihatnya sekilas, setelah itu dia biarkan vodeo itu berjalan tanpa ada perhatian darinya. Apalah artinya berhari-hari kuhabiskan waktu dan tenagaku untuk membuatnya, nyatanya dia hanya sekilas melihat. Mungkin jika aku tanya, apa isi dan makna video itu, dia tidak akan tau. Hampir menetes air mataku, ku coba menahannya, aku harus tetap terlihat tegar dan kuat. Aku tak mau lagi terlihat lemah dimatanya.

      Video dan kue yang telah kupersiapkan jauh-jauh hari itu, sepertinya masih belum bisa membuat ku berarti dimata Rama. Sepertinya usahaku ini biasa saja. Tak terlihat sedikitpun kebahagiaan yang kulihat dari matanya. Hanya senyuman pelit yang ia berikan di depan mataku. Ingin rasanya aku segera pulang saat itu juga. Lama kami hanya saling berdiam di dalam kamar Rama. Mungkin hanya sesekali Rama dan Bogel membuka obrolan.
Jam menunjukkan pukul 10.00 . Kuputuskan untuk pulang, sebelum air mataku tak tertahan dan segera menetes. Aku berpamitan kepada Rama, dan Ibunya.
"Terimakasih, ya" ucap Rama. "Iya" ucapku sambil kulemparkan senyum termanis ku di depannya, mengisyaratkan aku sedang baik-baik saja. Akhirnya aku dan Bogel pulang. Ku antar Bogel kerumahnya, dan aku melanjutkan mengendarai sepeda motorku sendiri. Di jalan, air mataku yang sedari tadi sudah menunggu di ujung mata, akhirya menetes juga. "Sesakit ini ya sayang sama orang? Sesakit ini mau buat orang yang aku sayang bahagia?" ucapku sambil terus meneteskan air mata.
Entah apa yang sedang ku alami sekarang, sepertinya aku terlalu buta oleh yang namanya cinta. Cinta yang hanya bisa menghabiskan air mataku.

     Tibalah aku di tempat kerjaku. Kubuka handphone, ternyata ada bbm masuk dari Rama "Makasih banyak ya, udah perhatian sama gue :)" . Semakin tak terbendung air mata yang menetes ini. Kubalas singkat, yang sebenarnya mengisyaratkan aku sedang tidak baik-baik saja "iya :)" . Rama membalas lagi dengan emoticon yang tak pernah kuduga, dan tak pernah dikirimkannya kepadaku sebelumnya. Emot apa itu? Bukan, bukan emot bintang titik dua ini :* bukan, atau ini </3 bukan juga. Tapi ini ({}), tau kan emot apa itu? Yap! Big hug! Entah apa maksudnya, mungkin hanya sebatas tanda terimakasih atas usahaku yang tak seberapa itu. Semakin kencang saja tangisanku, entah apa maunya hatiku. Malah detakannya semakin tak menentu. Kubalas nya dengan emot tears seperti ini :') yang menandakan aku tidak baik-baik saja saat ini. Dan itu hanya di read saja oleh Rama.
Baiklaaaaaaaaaaaaaah, seperti yang sudah kuduga sebelumnya. "Apa yang akan terjadi esok? Ah sudahlah, jangan terlalu banyak berharap, yum. Dia tersenyum saja, sudah lebih dari cukup, bukan?" tulisku di timeline twitter kemarin malam. Benar saja, itu yang terjadi hari ini.
Mungkin aku terlalu bodoh jika mengharapkan yang lebih dari ini. Ya, dia tersenyum saja sudah lebih dari cukup. Tapi Tuhan tidak pernah tidur. Aku yakin, tidak akan ada usaha yang sia-sia. Jika memang Rama bukan jodohku, pasti Tuhan telah menyiapkan yang terbaik untukku nanti :)
Cukup sekian dan babaaaaayyyyy :*

Minggu, 30 Maret 2014

Surat Untuk Mantan

Dear..... Yang namanya masih tersimpan rapih di dalam sini *tunjuk hati*

     Haii, kamu apa kabar? Kuharap selalu baik ya. Surat ini kutulis untuk kamu, mantan terindah si penguasa hati. Tak banyak yang ingin kuceritakan kan dari tulisan ini. Hanya sedikit mengingatkanmu, tentang 2 tahun yang lalu. Saat kita masih bersama dalam satu ikatan yang mereka sebut "pacaran". Kau berjanji untuk selalu berada disampingku, hingga entah apa yang terjadi, tiba-tiba saja kau mengacuhkan ku tanpa sebab dan berakibat hilangnya kesabaranku menunggu kepastian darimu.
Kau ingat apa yang kau katakan kepadaku saat itu? Saat aku bilang "baiknya kita akhiri hubungan ini?". Jawabanmu masih kuingat jelas, begini kira-kira "yasudah, kalau itu yang kamu mau". Singkat, padat, dan jelas. Iya, sangat jelas menyayat hati. Dan kamu tau pasti, kalau sebenarnya saat itu aku terbawa emosi. Kamu tidak sedikitpun menahan ku, atau melakukan apapun untuk mempertahankan hubungan kita. Bukan itu yang aku mau, bukan.. bukan perpisahan. Aku ingin terus bersamamu. Hingga akhirnya aku tersadar, itu kesalahan terbesarku. Mengakhiri hubungan kita. Aku penasaran mengapa sifatmu berubah saat itu. Tiba-tiba saja mengacuhkanku. Kau tak memberiku penjelasan apapun. Temanmu yang memberitahuku, ternyata kamu tidak suka sifat berlebihanku yang selalu ingin tau aktifitasmu, selalu sibuk mencarimu. Tapi aku pacarmu, salah aku begitu? Ya, mungkin memang aku salah, buktinya kau mengacuhkan ku. Harusnya saat itu kau bilang "aku tidak suka kamu begini, begitu, bla.. bla.. bla..." Aku pasti akan merubahya. Tapi sekarang sudah terlambat, kan?

     Kamu tau seberapa melekatnya kamu di pikiranku? Coba hitung ada berapa jam dalam 1 hari, ada berapa minggu dalam satu bulan. Hitung saja. 2 tahun terakhir ini, masih kamu yang menguasai fikiran ku. Entah sihir apa yang kamu buat, hingga tak mampu di tembus kenangan lain yang ingin memasuki fikiranku. Mungkin aku terlalu naif untuk menyembunyikan perasaan ini darimu. Aku rasa, kamu tau apa yang aku rasakan. Hanya saja kamu pemikir hebat. Butuh waktu yang tak sebentar untuk meyakinkanmu, bahwa aku masih disini setia menunggu mu. Mungkin bagimu, 2 tahun itu sebentar, dan aku harus meyakinkanmu hingga 3 sampai 4 tahun lagi. Begitu inginmu? Baiklah.... semampuku, bertahan menunggu kepastian yang mungkin semu ini. Mungkin saja penantianku ini tak akan berujung, namun aku tak akan menyerah. Agar kau tau, betapa berartinya kamu untukku. Semoga saja kamu paham.

     Kamu ingat kapan pertama kali kamu mengucapkan kata sayang kepadaku? Ahh, pasti sudah lupa, aku yakin..
Ku ingatkan. April, tepatnya tanggal 15 menuju tanggal 16. Pukul 23.45 kamu menelponku, untuk mengutarakan perasaanmu kepadaku. Saat itu sebenarnya aku bingung harus menjawab apa. Tapi hatiku sudah menyambutmu dari awal kita berkenalan. Akhirnya kuputuskan untuk menerimamu.
Dan akhirnya, kita resmi berpacaran tepat pada tanggal 16. Pergi bersama, menyandarkan kepala di bahumu, menghabiskan waktu berdua denganmu saat itu, adalah hal yang sangat berharga bagiku. Karna tak banyak waktu yang bisa kita habiskan berdua. Mungkin hanya seminggu sekali atau seminggu 2 kali. Ya, kamu tau betul keadaanku disini.
Aku tinggal bersama om dan tanteku, mereka tak akan mengizinkanku pergi terlalu lama, apalagi dihari kerja, senin sampai jum'at. Untuk bertemu kamu pun, aku harus mencari seribu alasan. Mengerjakan tugas kelompok dirumah teman lah, ada penelitian di tempat yang jauh lah. Apapun aku cari alasan hanya untuk bisa menghabiskan akhir pekan ku bersamamu.
Kupikir, semua yang kulakukan itu akan berjalan lama, paling tidak sampai 2 atau 3 tahun lah. Tapi, apalah daya, kuasa Tuhan memang tak dapat di tolak. Tak sampai satu tahun, kita berpisah.

     Aku masih heran, mengapa sampai saat ini, kau tak juga temukan penggantiku. Apa mungkin, kamu juga masih mengharapkanku? Ah, tapi tak pernah kudengar kau ingin kembali kepadaku. Yang ada selalu aku yang memintamu kembali, dan jawabanmu? "aku belum mau pacaran buat sekarang". Ya, alasannya sih bisa di terima. Dan kesendirianmu itulah yang menuntun ku menunggumu hingga detik ini. Mungkin jika suatu saat nanti, kau datang, dan bilang kepadaku, jika kau sudah temukan penggantiku. Saat itu juga, akan ku hilangkan rasaku untukmu.
Kamu mau tau? Ada berapa banyak nasihat temanku dan orang-orang terdekatku yang menyuruhku melupakanmu? Banyak, aku sampai bosan mendengar mereka menasihatiku. Tapi mereka tak pernah bosan. Tiap kali aku bercerita tentangmu, selalu saja mereka bersorak "move on kaliiiiii, cowo banyak!!" . Siapa bilang cowo cuma 1, siapa bilang cowo cuma kamu? Memang, cowo banyak, tapi kamu ya cuma satu. Iya kan?

     Dua hari lagi, aku sudah siapkan sesuatu loh untuk kamu. Semoga saja nanti saat hari itu tiba. Rencanaku tak sia-sia. Semua sudah ku persiapkan. Hari rabu besok, tepatnya tanggal 02 April 2014 adalah hari kelahiranmu. Iya, aku sudah menyiapkan sesuatu untuk kamu dari bulan lalu. Sesuatu yang tidak seberapa sih. Tapi aku berharap kamu akan menyukainya. Dan aku tak berharap kamu mengatakan hal seperti ini "apaan sih? kurang kerjaan banget buat gituan". Dan kalau sampai itu terucap dari mulutmu, aku tak segan-segan melemparmu dengan telur dan tepung terigu yang sudah kusediakan dalam tas cantikku :)
Sudah, sekian surat ku untuk kamu, wahai mantan terindah.
Teruntuk, sang mantan, dan yang terkhusus tulisan ini diikutsertakan untuk lomba #suratuntukruth novel kak Bernard Batubara. Dan jika tulisanku ini terpilih, ini akan menjadi persembahan istimewa untuk sang mantan :)

Rabu, 12 Maret 2014

Buku

Heyhoooo, whats up yooo.
Hapasih..

Cinta...... Yak, kayanya gak akan pernah ada abisnya kalo cerita tentang cinta ya guys. Kalian pernah ngga sih, punya mantan pacar yang sampe lamaaaaaaa bangetttt baru bisa di lupain, atau malah gak bisa dilupain sampe sekarang atau malah balikan lagi terus berujung di pelaminan? Atau malah berakhir di "datang ke pelaminan mantan"? Ah itu pasti sakit banget yekan?
Boleh di share yuks haha.

   Mau cerita apa ya malem ini? Oh iyaa...
Cerita ini aja nih, tentang Rama...... RAMA LAGIIIIII??? *terdengar sorakan dari toak masjid* *masalah? biarin! cinta sih, weeeek*

     Jadi, ini nih kejadiannya baru banget masih angettttt kaya baru di angkat dari oven, eh itu panas ya? Baiklah, panas banget.
Beberapa menit yang lalu, aku pulang dari tempat kerja. Terlihat motor Rama terparkir di depan rumah Rio, tepat di samping rumah ku. Dag dig dug duarrrrrr... Seperti biasa, langsung deg degan kaya mau ketemu ehmmm pacar *ehhh . Sesampainya di rumah, ku parkirkan motor ku. Lalu tiba-tiba si Bogel, teman dekat Rama memanggilku untuk mengembalikan buku yang Rama pinjam beberapa hari yang lalu. "Nong, nih buku lo" ucap Bogel. Ku pikir, Rama sendiri yang akan mengembalikan buku itu, hmmm yasudahlah, mungkin dia lelah.
Akhirnya ku ambil buku itu dari Bogel, lalu masuk ke dalam rumah. Ku letakkan tas, lalu ku buka handphone ku. Ada BBM masuk, dari siapa? hayooo tebak? :D Yaaa dari Ramaaa laaaaah, siapa lagi *bangga dikit* . "Makasih ya bukunya" kata Rama. "Iya sama-sama. Kapan mau belajar lagi?". Balasku. Menunggu dan terus menunggu balasan dari Rama. Tapi itu tanda 'D' ngga berubah-berubah juga jadi 'R' errrrrrrrrr~ bikin emosi deh!
     Criiing~ Keluar ide buat curhat di blog, etapi pulsa modem abis. Akhirnya ke konter dulu beli pulsa. Karna lokasi konter yang tak seberapa jauh, kuputuskan untuk menggunakan sepeda. Sengaja banget lewat depan rumah Rio, sambil menyelam minum air. Dan, Rama pun terlihat sedang duduk dan berbincang dengan Bogel dan Dito. Sambil memegang handphone nya. Sambil mengendarai sepeda, aku berfikir. Itu handphone di pegang, tapi BBM ngga di read juga. #Now Playing D'Masive-Apa salahkuuuuuu .
Wah kebiasaan si Rama kalo di BBM di diemin doang, ntar tau-tau besok pagi udah di read terus ngga di reply, sakit!!!!!!
Yausudah lah yaaa, bukan salah Rama juga kalau dia tak membalas BBM ku. Itu kan hak nya. Akhirnya kuputuskan untuk curhat di sini. Sukur-sukur ada yang mau baca, sukur-sukur lagi Rama baca. Ah jangan mimpi deh, Rama itu manusia yang tingkat kepekaannya rendah :(

Sudah, sudah. Cukup sekian dan terimakasih :* (kecup atu-atu)